Sunday, April 8, 2012

makalah matakuliah ISBD MANUSIA, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN

MANUSIA, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Pendidikan bagi manusia dapat diartikan sebagai keseluruhan proses pendidikan yang diorganisasikan, mengenai apapun bentuk isi, tingkatan status dan metoda apa yang digunakan dalam proses pendidikan tersebut, baik formal maupun non-formal, baik dalam rangka kelanjutan pendidikan di sekolah maupun sebagai pengganti pendidikan di sekolah, di tempat kursus, pelatihan kerja maupun di perguruan tinggi, yang membuat manusia mampu mengembangkan kemampuan, keterampilan, memperkaya khasanah pengetahuan, meningkatkan kualifikasi keteknisannya atau keprofesionalannya dalam upaya mewujudkan kemampuan ganda yakni di suatu sisi mampu mengembangankan pribadi secara utuh dan dapat mewujudkan keikutsertaannya dalam perkembangan sosial budaya, ekonomi, dan teknologi secara bebas, seimbang, dan berkesinambungan.
Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Ringkas kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.
Kalaupun teknologi mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan . Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena iptek tidak pernah bisa menjadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah manusia.
BAB II
Pembahasan
  1. Ilmu Pengetahuan dan Peradaban Manusia
Pada hekekatnya manusia merupakan makhluk yang berpikir, merasa, bersikap, dan bertindak. Berpikir merupakan tujuan untuk menemukan suatu penemuan yang benar. Dapat dikatakan bahwa tiap jalan pikiran mempunyai apa yang disebut sebagai criteria kebenaran, dan criteria kebenaran ini merupakan landasan bagi proses penemuan kebenaran  di mana tiap-tiap jenis penalaran mempunyai criteria kebenaran masing-masing.
Ilmu pengetahuan atau sering disebut ilmu. Ilmu dapat diartikan sebagai pengetahuan yang tersusun secara sistematis  dengan menggunakan kekuatan pemikiran, di mana pengetahuan tersebut selalu dapat diperiksa dan ditelaah dengan kritis oleh setiap orang yang akan mengetahuinya. Pengetahuan tersebut belumsempurna, tetapi yang terpenting adalah perumusannya telah mencakup beberapa unsur pokok, yaitu :
  1. Pengetahuan/knowledge,
  2. Tersusun secara sistematis,
  3. Menggunakan pemikiran/penalaran/logika,dan
  4. Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain/umum (obyektif).
  5. Perkiraan Masyarakat Massa Depan.
    1. Perkembangan IPTEK makin cepat.
    2. Perkembangan arus informasi makin padat dan cepat.
    3. Kecenderungan globalisasi makin kuat.
    4. Tuntutan layanan profesional.
Pada multitataran perilaku sosial dan kemanusiaan sebagian  dari bangsa kita benar-benar miskin, ditandai dengan perilaku mengabnormalkan normalitas atau sebaliknya menormalkan abnormalitas.
Permasalahan Multidimensi :
i.            Muncul standar di segala bidang, misalkan : a)ajakan untuk pemberantasan korupsi, korupsi malah meraja lela, b)ajakan disiplin kerja,disiplin kerja malah melorot, c)ajakan berperilaku moral, malah terjadi pelanggaran norma dll.
ii.            Di dunia pendidikan terjadi penjungkir-balikan norma edukasi dan akademik,misalnya : pemalsuan nilai,budaya nyontek,sekedar mencarai ijazah, dan bukan mencari ilmu, tak mau dikritik dan sebagainya.
iii.            Penjungkir-balikan nilai HAM, misalkan : halal/haram ukurannya dapat atau tidaknya memiliki.
iv.            Ketertiban umun makin tak terbentuk,baik dipasar, jalan raya,tempat-tempat rekreasi dan sebagainya.
v.            Ketidak pedulian elit penguasa dan elit politik atas kepentingan rakyat. Misalnya : mereka malah minta dilayani,bukan melayani.
vi.            Pencurian, perampokan, pemerkosaan,pembunuhan semakin meraja lela sehingga masyarakat menjadi resah dan merasa tidak aman.
vii.            Mass media dalam mengamas berita dan pesan-pesan sesuka hati,bahkan menelanjangi pribadi seseorang,sehingga terkesan terlalu bebas.
  1. Upaya Pendidikan dalam  Mengantisipasi Masa Depan
    1. Tuntutan bagi manusia masa depan :
1)      Pengembangan kehidupan secara pribadi antara lain :memperkuat dasar keimanan dan ketaqwaan, membiasakan diri untuk berperilaku yang baik, memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar, memelihara  kesehatan jasmani dan rohani, dan memberikan kesempatan untuk belajar.
2)      Pengembangan kehidupan sebagai anggota masyarakat, antara lain : memperkuat kesadaran hidup beragama dalam masyarakat, menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam masyarakat, dan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam masyarakat.
3)      Pengembangan kehidupan sebagai warganegara, antara lain: mengembangkan perhatian pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagai warganegara yang baik, menanamkan rasa ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa dan negara.
4)      Pengembangan kehidupan sebagai ummat manusia, antara lain : meningkatkan harga diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat, menigkatkan kesadaran HAM, memberiakan pengertian tentang keteriban dunia, dan meningkatkan kesadaran pentingnya persahabatan antar bangsa.
  1. Upaya Mengantisipasi Masa Depan:
1)      Perubahan nialai dan sikap
2)      Pengembangan kebudayaan
3)      Pengembangan sarana pendidikan


Sumber :
Koentjaraningrat. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia.
          Munandar Soelaeman. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Eresco.
Supardi,dkk. Ilmu Sosial Dasar. Surakarta : UNS sebelas maret press
Sudarwan Danim. 2003. Agenda Pembaharuan Sistem Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Suwarno,dkk. 2008. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Surakarta : UMS Press

No comments:

Post a Comment