Saturday, April 28, 2012

BAHAN AJAR GIZI DAN KESEHATAN ANAK DI TPA


PENDAHULUAN

Undang- undang (UU) No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam  tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikaan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut .  Anak merupakan suatu totalitas yang utuh sehingga pengem- bangannya perlu dilakukan secara holistik utuh, dan menyeluruh.  Anak adalah individu yang utuh, oleh karena itu program terintegrasi diperlukan untuk memenuhi semua kebutuhan dasar anak agar dapat tumbuh kembang dengan sempurna.
Proses tumbuh kembang dipengaruhi “tiga pilar utama” yaitu gizi, kesehatan dan stimulasi psikososial yang dilaksanakan secara terpadu.  Bahwa keterlambatan intervensi kesehatan, gizi dan psikososial mengakibatkan kerugian yang tidak dapat diperbaiki atau diganti di kemudian hari.
Anak yang sehat akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal dan wajar yaitu sesuai dengan standar pertumbuhan fisik anak pada umumnya dan memiliki kemampuan sesuai standar kemampuan anak seusianya.  Selain itu, anak yang sehat tampak senang mau bemain dan berlari berteriak melompat dan memanjat dan tidak berdiam diri saja. Anak yang sehat kelihatannya ceria selalu mencoba  dan ingin mencoba sesuatu yang ada disekitarnya. Jika ada sesuatu yang tidak diketahuinya, anak akan selalu bertanya sehingga pengetahuan yang dimilikinya bertambah. Agar anak dapat melaksanakan kegiatannya seperti bermain yang bermakna dan menyenangkan, anak memerlukan gizi yang seimbang.
Tingkat gizi masyarakat dapat menjadi tolok ukur dari kemajuan program pembangunan suatu negara, karena itu program pemerataan kesehatan dan gizi merupakan langkah penting yang perlu dilaksanakankan. Masalah gizi di Indonesia berdasarkan penelitian oleh para ahli gizi  adalah masalah  Kurang Energi Proterin (KEP). Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan xeropthalmia misalnya buta senja, kekurangan zat besi yang dapat menyebabkan animea, serta kekurangan yodium mengakibatkan penyakit gondok. Dari ketiga permasalahan tersebut KEP merupakan hal yang terpenting.
Masih banyaknya anak yang mengalami kondisi kesehatan dan gizi yang buruk, padahal pembentukan SDM yang berkualitas, baik sehat secara fisik maupun psikologis sangat bergantung dari proses tumbuh dan kembang anak pada usia dini. Pada masa ini, anak mengalami tumbuh kembang yang luar biasa, baik dari segi fisik motorik, emosi, kognitif maupun psikososial. Perkembangan kecerdasan pada masa ini mengalami peningkatan dari 50% menjadi 80%. Usia dini pun merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak.
Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap mereson stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini merupakan masa untuk meletakan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral dan nilai-nilai agama. Oleh sebab itu diperlukan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal. Kondisi kesehatan anak yang buruk akan menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Akibatnya kualitas SDM secara otomatis anak menurun. Kondisi yang mendukung proses dan perkembangan anak yang baik adalah kondisi lingkungan fisik yang sehat dan terhindar dari penyebaran kuman dan penyakit. Selain itu, asupan gizi yang baik pun tentu saja sangat mempengaruhi pertumbuhan anak, terutama otak yang sedang berkembang pesat pada masa ini.
Seperti disampaikan sebelumnya, gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan manusia. Keadaan gizi seseorang dapat dikatakan baik bila terdapat keseimbangan antara perkembagan fisik dan perkembangan mental anak tersebut. Berkenaan dengan hal tersebut terdapat kaitan yang erat antara tingkat keadaan gizi dengan konsumsi makanan, tingkat keadaan gizi optimal akan tercapai apabila kebutuhan gizinya terpenuhi. Keadaan gizi seseorang banyak ditentukan oleh konsumsi pada masa lalu. Ini berarti bahwa konsumsi gizi masa kanak –kanak memberi andil terhadap status gizi masa dewasa.
Zat gizi sangat diperlukan oleh anak terutama anak yang usia 0-4 tahun karena sangat berperan pada kehidupan anak, karena anak usia kelompok bermain sedang mengalami tumbuh kembang yang amat pesat terjadi perubahan fisik, emosi, dimana prosesnya dipengaruhi oleh faktor dari diri anak sendiri maupun lingkungannya yang terbiasa memberikan asupan gizi yang seimbang sesuia dengan usia pertumbuhan dan perkembangannya. Diluar keluarga sekolah/ kelompok bermain merupakan faktor yang dapat mendukung dalam menjaga kesehatan melalui makanan- makanan yang sehat, tata cara makan yang benar dan perilaku yang benar memilih makanan yang berguna untuk tumbuh kembang anak.
Salah satu penyebab kekurangan gizi adalah daya beli yang rendah pada keluarga kurang mampu dan minimnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi, serta rendahnya pendapatan keluarga yang menyebabkan kesehatan dan gizi anak tidak banyak diperhatikan. Berbagai masalah kesehatan dan gizi  lebih banyak terjadi pada kelompok masyarakat yang mengkonsumsi bahan pangan yang kurang, baik dalam jumlah maupun mutunya. Selain faktor ekonomi, masalah  sosial dan budaya juga  mempengaruhi dalam kehidupan sehari-hari terbukti dengan pembiasaan mengkonsumsi makanan yang tidak higinies dan tidak mencukupi kebutuhan gizi anak.
Taman Pengasuhan Anak yang mengemangkan kegiatan kelompok bermain merupakan wahana bermain bagi anak untuk mengungkapkan perasaan emosi dan mengeksplorasi kemampuannya. Untuk melakukan kegiatan ini diperlukan energi yang tinggi dan ini di dapat dari asupan gizi yang seimbang.
Pada umumnya anak-anak  masih banyak yang asupan gizinya belum terpenuhi.  Banyak faktor yang mempengaruhi keadaan tersebut diantaranya adalah ; sulitnya anak makan, pola makan yang belum tertentu, faktor keterbatasan pengetahuan orang tua, pendidik’pengelola  dalam  pengetahuan yang terkait  dengan kesehatan dan gizi.
Cara yang efektif untuk mengajarkan prilaku sehat pada anak-anak adalah dengan keteladanan orang dewasa di sekitar anak. sebagaimana ketika mereka bermain, bercerita dan mendapatkan pengalaman langsung yang melibatkan anak. Contohnya dalam hal mengajarkan makanan, bagi anak akan lebih bermakna dengan menggunakan makanan asli, bukan gambar atau daftar makanan. Anak-anak pun belajar mencuci tangan mereka sebelum makan bukan karena mereka tahu tentang kuman, tapi karena mereka melihat guru melakukannya.
Melalui buku bahan belajar ini diharapkan masalah-masalah pelayanan kesehatan dan gizi untuk anak usia dini terutama anak yang mengikuti kegiatan layanan di Taman Pengasuhan Anak  dapat memberikan jalan keluar, sehingga tercapai harapan menjadi anak yang sehat, cerdas, ceria dan berakhlak mulia.
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup bahan ajar gizi dan kesehatan anak usia dini di TPA  :
1.    Pendahuluan
2.    Tujuan pembelajaran ; tujuan umum, tujuan khusus
3.    Petunjuk Pembelajaran
4.    Materi pembelajaran ; pengertian, kesehatan anak usia dini, gizi anak usia dini, pola makan anak usia dini, cara memilih bahan makanan yang baik, pelayanan gizi dan kesehatan anakusia di di TPA,  rangkuman.
5.    Evaluasi

Rangkuman
Anak merupakan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa sebaiknya di berikan pelayanan kesehatan dan pemberian gizi yang baik sehingga anak dapat menjadi  aset yang berharga bagi orang tua dan bangsa yang merupakan  generasi penerus yang tentunya harus di rawat sehingga dalam kehidupan yang akan datang sangat siap menghadapi tantangan baik secara fisik dan psikis.
Kecerdasan atau intelegensi merupakan anugrah dari Allah  melalui gen-gen dalam kromoson orangtuanya namun demikian faktor makanan dan kesehatan sangat mempengaruhi untuk hidup sehat dengan pola makan yang memenuhi semua kebutuhan dalam tumbuh kembang anak.
Demikanlah panduan ini di susun sebagai acuan bagi orang tua, pendidik, pengelola dan pemerhati pendidikan anak usia dini di TPA dalam menjalankan pola hidup sehat dengan makanan dengan   gizi yang seimbang.

Evaluasi
1.    Coba diskusikan bersama teman sejawat Anda !
Bagaimana pelayanan kesehatan dan gizi yang sudah dilaksanakan di TPA anda? Apakah sudah memenuhi gizi dan kesehatan anak sesuai dengan aspek perkembangan anak?
2.    Beri 2 (dua) contoh cara menghadapi anak yang bermasalah/sulit dalam menerima makanan!.
3.    Coba diskusikan dengan teman sejawat anda, untuk menyusun menu makanan anak di TPA dalam waktu satu minggu, yang sesuai dengan pemenuhan gizi anak usia dini!
4.    Bagaimana cara anda menghadapi orang tua yang belum memahami tentang pentingnya gizi dan kesehatan anak.

No comments:

Post a Comment