Sunday, April 8, 2012

MAKALAH MATAKULIAH AGAMA Pendidikan Dalam Lintasan Sejarah Islam



Kata pengantar
            Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji bagi allah tuhan seru bagi sekalian alam. Segala yang kami hasilkan saat ini hanyalah atas rahmat taufiq hidayah & inayahnya, sebagai tugas dari dosen agama kami.
            Selanjutnya sholawat dan salam semoga tetap bermuara pada junjungan nabi kita Muhammad SAW. Yang telah merekonstruksi labilitas kehidupan manusia dizaman jahiliyah, dengan sinergi dengan fatwa-fatwa brilian yang religious, humanis telah mampu membawa manusia pada idealisme yang stabil.
            Makalah yang ada di tangan saudara ini adalah hasil belajar kami yang kami coba tuangkan dalam tulisan sederhana ini, sudah barang tentu sajian yang tertuang di dalamnya bukanlah hipotesa yang sempurna karena durasi waktu yang sempit terpaksa kami harus membagi waktu seefisien mungkin dengan tugas-tugas dari berbagai matakuliah, disamping itu proses berfikir kami yang belum mendekati kreadibel menjadi penyebab utama belum sempurnanya produktivitas gagasan kami.
            Oleh karena itu, kepada dosen & para pembaca yang budiman kami mengharap kritik konstruktif sebagai evaluasi kami pada proses kami selanjutnya, akhirnya kami berharap semoga makalah kecil ini bermamfaat bagi kami dan para pembaca, amin.























Daftar isi
Kata pengantar……………………………………………………………………………………………………………………………………………I
Daftar isi……………………………………………………………………………………………………………………………………………………..II
Bab I pendahuluan………………………………………………………………………………………………………………………………………1
1.1  latar belakang……………………………………………………………………………………………………………………………………….1
1.2  tujuan……………………………………………………………………………………………………………………………………………………1
bab II landasan teori……………………………………………………………………………………………………………………………………1
2.1 sekilas tentang landasan pengkajian……………………………………………………………………………………………………..1
Bab III pembahasan ……………………………………………………………………………………………………………………………………2
Sejarah pendidikan islam ……………………………………………………………………………………………………………………………2
3.1 definisi pendidikan islam……………………………………………………………………………………………………………………….2
Kurikulum dan pendidikan islam ………………………………………………………………………………………………………………..3
3.2 definisi kurikulum………………………………………………………………………………………………………………………………….3
3.3 materi pokok dalam pendidikan islam…………………………………………………………………………………………………..3
3.4 penyusunan kurikulum dalam pendidikan islam……………………………………………………………………………………4
Guru dalam pendidikan islam …………………………………………………………………………………………………………………….6
3.5definisi guru dan perannya ……………………………………………………………………………………………………………………6
Lembaga pendidikan islam………………………………………………………………………………………………………………………….7
3.6 definisi lembaga pendidikan islam ………………………………………………………………………………………………………..7
Daftar pustaka…………………………………………………………………………………………………………………………………………….8














Bab I
Pendahuluan
1.1  Latar Belakang
Kemampuan intelektualitas manusia tidak lepas dari pendidikan, tutor, majelis, & proses pengajaran merupakan konponen yang tidak lepas dari pendidikan sehigga tidak heran jika dikomposisikan kedalam syair oleh seorang ulama terkenal syaikh zarnoji dalam bukunya ta’limul mutallim bahwa ilmu tidak akan bisa diperoleh tanpa tujuh komponen penting yang sangat erat relasinya dengan seorang yang mencari ilmu yaitu cerdas (kreadibel), sungguh-sungguh, sabar, biaya, binbingan guru, &waktu.
Dengan sejarah pendidikan mereka akan terinspirasi belajar, dengan kurikulum mereka akan terorganisir dengan sistem yang konkret.
1.2  Tujuan
Dengan makalah ini kita dapat belajar, melakukan penelusuran sejarah pendidikan islam, melakuakan riset terhadap sistem pendidiakan islam, menelusuri kurikulum pindidikan agama islam.
Bab II
Landasan Teori
2.1 Sekilas Tentang Landasan Pengkajian
            Dilandaskan pada firman Allah yang tertuang dalam al-Qur’an surat al-alaq ayat 1 “اقراء بسم ربك الذى خلق ” Yang artinya : bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang telah menciptakan. Serta hadist nabi “طلب العلم فريضة علي كل مسلم ومسلماث” mencari ilmu wajib bagi setiap orang islam laki-laki & perempuan.
Bab III Pembahasan
3.1 Definisi Pendidikan Islam
            Secara etemologi pendidikan di terjemahkan kedalam bahasa arab “tarbiyah” dengan kata kerjanya “robba” yang berarti mengasuh, mendidik, memelihara.(zakiyah,drajat,1996:25)
            Menurut pendapat ahli, ki hajar dewantara pendidikan adalah tuntutan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, maksudnya pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.(hasbullah,2001:4)
            Menurut undang-undang system pendidikan nasional (sisdiknas)bab 1 pasal 1 ayat 1  pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengwujudkan suasana belajar dab proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengenbangkan potensi didinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.
            Pendidikan islam menurut drajat merupakan pendidikan yang lebih banyak di tujukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalan amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain yang bersifat teoritis dan praktis.(zakiah,Drajat,1996:25)
            Dengan demikian, pendidikan islam berarti proses bingbingan dari pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani, dam akal peserta didik kearah terbentuknya pribadi muslim yang baik(insan kamil)
           


Sejarah pendidikan islam bermula pada saat manusia mengalami moment konsuletnya secara fertikal dimana manusia masih dalam kandungan ibunya saat allah menanyakan “tidakkah aku ini tuhanmu ? mereka menjawab ia engkau tuhan kami menyaksiakan. Oleh karena itu semua bayi yang lahir dalam keadaan suci (Fitroh,read, islam), nah mengapa manusia rata-rata harus memulai dari awal intelektualitsanya ? begitulah kehidupan dunia semua harus berproses dari fase yang satu menuju ke fase yang lain.
            Pada periode nabi Muhammad SAW Adalah (basic of islam training dominantly) karna pada saat itu dibangun pundi-pundi pelajaran islam dari mekkah, madinah, mesir, bahkan sampai ke maghrobi
            Puncak kejayaan intelektualitas islam bisa dilihat pada masa pemerintahan bani abbas dimana banyak kaum kreadibel muncul dimasa tersebut seperti al-kindi, al-farobi, ibnu sina, ibnu rusy, al-ghazali, ibnu majjah, ibnu taufal, ibnu maskawaih dan lainnya.
            Di Indonesia islam masuk jauh sebelum penjajahan namun pada saat belanda menduduki Indonesia pengajaran tentang islam tersendat karena usul wakil-wakil rakyat dalam volscrot selalu di tolak oleh pemerintahan india dapat memasukkan kembalipendidikan islam di lembaga-lembaga pendidikan formal atau non formal seperti ponpes, madrasah & surau.
Kurikulum dalam pendidikan islam
3.2 Definisi Kurikulum
            Kurikulum berasal dari kata yunani  “curricullum” yang artinya ruang tenpat pembelajaran dalam kamus arab disebut minhaj yang artinya jalan tenang, menurut (wiles & bondi, 1993) kurikulum adalah the range of ekspeionces. Both indirect and direct conserned in unforkting the abilities of individual, or it’s series of conciousesly directed training experiences that the school use of completing a perfeckting.
            Kurikulum pendidikan islam adalah bahan-bahan pendidikan islam berupa kegiatan, pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan sestematis diberikan kepada anak didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan islam, atau dengan kata lain kurikulum pendidikan islam adalah semua aktiviti, pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan secara sistematis diberikan oleh pendidik kepada anak didik dalam rangka tujuan pendidikan islam (bahri, tanrere,1993)
            Berdasarkan keterangan di atas, maka kurikulum pendidikan islam itu merupakan satu konpoonen pendidikan agama berupa alat untuk mencapai tujuan. Ini bermakna untuk mencapai tujuan pendidikan agama (pendidikan islam)diperlukan adanya kurikulum yang sesuai dengan tujuan pendidikan islam dan bersesuaian pula dengan tingkat usia, tingkat perkembangan kejiwaan anak dan kemampuan pelajar.
3.3 Materi Pokok Dalam Kurikulum Pendidikan Islam
            Kurikulum pendidikan islam meliputi tiga perkara yaitu masalah keimanan (Aqidah), keislaman (syariah), dan masalah ihsan (Akhlaq). Bagian akidah menyentuh hal-hal yang bersifat iktikad(kepercayaan). Termnsuklah mengenai iman  setiap manusia dengan Allah, malaikat, kitab-kitab,hari kiamat, dan Qada dan Qodar Allah Swt.
            Bagian syariat meliputi segala hal yang berkaitan dengan amal perbuatan manusia dalam  kehidupan sehari-hari yang berpadukan kepada peraturan hukum allah dalam mengatur hubungan manusia dengan Allah dan antara sesama manusia.
            Bagian Akhlak merupakan suatu amaln yang bersifat melengkapkan kedua perkara diatas dan mengajar serta mendidik manusia mengenai cara pergaulan dalam kehidupan bermasyarakt.
           


Ketiga ajaran pokok tersebut di atas akhirnya dibentuk menjadi rukun islam, dan akhlak. Dari ketiga bentuk ini pula lahirlah beberapa hukum agama, berupa ilmu tauhid, ilmu fikih  dan ilmui akhlak. Selantujnya ketiga kelompok ilmu agama ini kemudian dilengkapi dengan pembahasan dasar hukum islam, yaitu al-qur’an dan hadist serta di tambah lagi dengan sejarah islam
            Perkara yang perlu didahulukan dalam kurikulum pendidikan islam ialah al-Qur’an dan hadist dan juga bahasa arab. Kedua ialah bidangh ilmu yang meliputi kajian tentang manusia sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat. Menurut istilah modern hari ini, bidang ini dikenali sebagai kemanusiaan (al-ulum al-insaniyah). Bidang-bidangnya termasuklah psikologi, sosiologi, sejarahdan ekonomi. Ketiga bidang ilmu mengenai alam tabie atau natural sains (al-ulum  al-kauniyah), yang meliputi bidang-bidang seperti astronomi, biologi dan lainnya.
            Ruang lingkup materi pendidikan islam sebenarnya ada terkandung dalam al-qur’an seperti yang pernah di contohkan oleh luqman ketika mendidik anaknya. Bagi Negara brunai Darussalam keleluasaan ruang lingkup pendidikan islam tertakluk kepada pihak kementrian pendidikan, kementrian al ikwal agam, jabatan perkembangan kurikulum, tingkat kelas, tujuan dan tingkat kemampuan pelajar. Bagi sekolah arab dan agama khas tentunya mempunyai pembahasan yang lebih luas dan lebih terperinci berbanding sekolah umum. Begitu juga terdapat perbedaan yang jelasa di antara peringkat terendah, menengah, dan peringkat tinggi dan university.
            Sedangkan mengenai system pengajaran dan tekhnik penyampain adalah terserah kepada kebijakan guru melalui pengalamanya denfgan cara memperhatikan bahan  yang tersedia, waktu serta jadwal yang sudah ditetapkan oleh pihak tertentu.
“bagi pengajian tinggi , pengajaran agama islam hendaklah dijadikan suatu mata pelajaran khas yang juga yang merupakan suatu pengajian yang mendalam mengenai suatu hukum dan di fahamkan maksud-maksud pengajaran agama islam itu supaya mereka dapat mengamalkan pengajaran itu menjadi sebagai suatu cara hidup dan menjadi panduan semasa mempelajari ilmu-ilmu yang lain terutama sekali ilmu sains”(Hj.Mohd.jamil al-sufrl, 1982)
            Bagi merumuskan maksud perinsip kurukulum pendidikan islam kita lihat pandangan (Noordin,1990). Beliau menjelaskan;
”pendidikan modern saat ini memerlukan pendidikan islam. Yaitu pendidikan idealis yang bersifat kerohanian, moral,dan keagamaan. Ini membutkan untuk belajar ilmu dan kelezatan llmiah. Dengan demmikian kita terlepas dari pada keruntyuhan, kejahatan , dan kemiskinan, penjajahan, dan keangkara murkaanserta peperangan dengan segala bencana yang di timbulknnya untuk memndapatkan bersama menikmati suatu kehidupan yang abadi hidup bersama saling bantu-membantu dan dalam suasana demokrasi dan bahagia”
3.4 Penyusunan Kurikulum Pendidikan Islam
            Diantara perkara yang paling di butuhkan dalam pembentukan setiap kurikulum, tidak terkecuali kurikulum pendidikan islam, ialah penyusunannya. Untuk penyusunan yang rapid an berkesan, kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak penggubal kurikulum amatlah diperlukan. Penyusunan tersebut hendaklah menitik beratkan kesesuaian menurut kemampuan pelajar.
            Penyusunan yang tepat akan membawa manusia lebih dekat kepada Allah.seterusnya akan melahirkan generasi manusia”para sahabat” yang intelek, berilmu, beriman dan beramal. Kurikulum yang di susun hendaklah berkesenambungan dari peringkat rendah hinggalah ke peringkat menengah berterusan ke peringkat university bersesuai dengan kehendak dan keprluan Negara.
           


Selanjutnya, oleh karena matlamat dan pendidikan islam untuk melarhirkan individu yang sempurna, sama ada dari segi rohani maupun jasmani, mata pelajaran dari kurikulum ini hendaklah bersifat padu , dengan kata lain mata pelajaran dalam kurikulum pendidikan islam tiaklah terbatas kepada ilmu-ilmu yang berbentuk teoritis saja, baik bersifat Aqli maupun Naqli tetapi juga berbentuk praktis seperti pendidikan jasmani, latihan ketentaraan, tekhnik pertukangan, pertanian dan perniagaan. Kurikulum yang semata-mata menbekalkan penbelajaran yang berbentuk spiritual boleh menyulitkan suatu institusi pengajian khususnya dari segi pembangunan material (Hjabdullah ishak,1989)
            Kurikulum pendidikan islam adalah sebagai perangkat instrument atau perencangan & pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus di capai siswa, kurikulum pendidikan agama harus berdasarkan ketentuan sebagai berikut.
1.      Asas
Menurut (al-syaibani & al thaumi dalam sholeh:9) asas umum yang melandasi penbentukan pendidikan agama.
a.      Asas agama yaitu sumber utama syariat islam, al-qur’an & sunnah .
b.      Asas falsafah yaitu filosofis mengkandung kebenaran terutama dari sisi nilai-nilai pandangan hidup.
c.       Asas psikologi. Diharap guru pendidikan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tahapan pertumbuhan anak didik.
d.      Asas social. Yaitu mengacu kearah relisasi individu dalam masyarakat.
2.      Tujuan
Memupuk idealism kemauan, pengetahuan, pengalaman
3.      Ruang Lingkup
Ruang lingkup silabus pelajaran yang singkronisasi dengan keserasian hubungan manusia dengan makhluk yang lain.
Berikut merupakan pembeljaran yang harus di transfer pada murid dalam masing-masing tingkatan.
                        SD mereka harus mengenyam pendidikan basic keislaman,al-qur’an akhlak dan hadist
                                    SMP & SMA mereka harus mengenal pendidikan islam secara general,keimanan, al-qur’an, akhlak, fikih, dan ilmu alat.
                                    Sedangkan diperguruan tinggi para mehasiswa muslih harus mendapatkan mata kuliah tentang inplementasi teori, metode & system.
4.      Kompetensi Umum
Mereka tumbuh dan menjadi generasi yang kompeten dalam ke imanan, beribadah, membaca al-qur’an & leterature keislaman dan meneladani rosul sebagai basic background penggerakannya. Serta meneladani kholifaurrasyidin mengamalkan system muamalat dan tata kehidupan bermasyarakat, bangsa, dan bertetangga yang kondusif.
Guru Dalam Pendidikan Islam
3.5 Definisi Guru Dan Perannya
            Guru dalam bahasa arab disebut ustadz, murabbi yang artinya orang yang membingbing atau mursyit orang yang memberi petunjuk. Dalam islam guru dikatagorikan sebagai orang tua. Mereka juga menduduki sebagai mubassyir dan mundzir. Jadi guru adalah mereka yang memang oleh allah di bekali beberapa kemampuan dan  kebadian yang baik sebagai pembingbing dan penyampai ilmu pengetahuan
           


Guru yang tugasnya menstransfer keperibadian akhlak, spiritual, ilmu dan keterampilan tidak akan bisa di bentuk secara mendadak dengan bekal seadanya guru atau ulama adalah pewaris nabi. Maka guru adalah manusia yang terpilih yang memiliki kelebihan dari yang lain. Tugas sebagai guru tidak sederhana. Posisi yang sangat istimewa ini seharusnya dipersiapkan secara matang. Guru semestinya dipilih dari sekian banyaknya orang yang mencalonkan diri dan di ambil yang memenuhi syarat. Inilah guru yang mulia sebagai pewaris nabi itu, tugas guru bukan Cuma sebatas penyampaikan materi kesana kemari. Dari satu kampus ke kampus lainnya, semestinya kita harus jujur, jika bangsa Indonesia yang pada saat ini masih belum bangkit dan bahkan justru bebannya bertambah adalah sebagai akibat dari mempercayakan guru kepada orang-orang yang bukan semestinya . kualitas pendidikan sangat di tentukan oleh kualitas guru.
            Guru minimal harus memenuhi kreteria sebagai berikut :
1.      Training activities
2.      Lecturer
3.      Learning manager
4.      Individual asas
5.      Student sentered
6.      Evaluator
7.      Profesionalisme
8.      Tolleran, demokrativ, inklusiv
9.      Komitment
Sementara orang menganggap bahwa pendidikan islam adalah sebats proses belajar mengajarterkait dengan ilmu tertentu. Seringkali pendidikan islam dikaitkan dengan pendidikan yang sangat sempit. Pendidikan hanya di maknai sebatas kegiatan yang mendapatkan pengetahuan tentang ibadah-ibadah dalam pengertian sederhana. Oleh karena itu, ayat alqur’an maupun hadist nabi yang terkait dengan pendidikan dianggap  berjumlah sedikit saja. Seolah-olah al-Qu’an tidak banyak memperhatikan pendidikan.
      Saya sangat berbeda dari pemikiran itu. Saya berpandanga bahwa sesungguhnya Qur’an  dan hadis nabi secara keseluruhan adalah pendidikan. Tidak ada sepotong ayat al-Qur’anpun yang tidak memiliki kaitan atau nuansa pendidikan. Oleh karena itu, memilah milah adanya ayat pendidikan dan ayat-ayat al-Qur’an yang bukan pendidikan adalah kurang tepat, dan sungguh adalah keliru yang mendasar. Al-qur’an di turunkan ke muka bumi agar dibaca dan di fahami oleh manusia, agar manusia menempuh jalan yangbenar tidak sesat dan mendapatkan kebahagiandi dunia dan akhirat, al-qur’an dijelaskan sebagai al-Huda, at-Tibyan, Al-Furqon Al-Rakhman, Al-Syifa’, dan lain-lain, yang semua itu arahnya adalah untuk menjadikan manusia berkualitas, ialah memiliki akal yang cerdas, hati yang lembut, akhlak mulia, dan memiliki keterampilan sebagai bekal hidupnya. Sehinga Al-Qur’an itu sendiri secara keseluruhan adalah berisi tentang pendidikan.
Lembaga pebdidikan islam
3.6 Definisi Lembaga Pendidikan Islam
            Lembaga pendidikan adah suatu tempat yang dapat menampung kaum pelajar dalam rangka melakuakan proses belajar mengajar dan bingbingan keteranpilan
            Dimasa rosul pengajaran dapat di lakukan di masjid ketika rosul menyampaikan bermacam fatwanya dan strategi-strateginya, dan system.
            Pada masa abbasyiah dibangunlah beberapa lembaga tempat para pemuda mencari ilmu dan puncak kejayaan pemikiran islam terjadi pada pemerintahan bani ini, akan tetapi tidak seluruhnya berawal kreativitas bani abbas itu sendiri, sebagian di antaranya dimulai sejak awal kebangkitan islam dalam bidanng pendidikan mulai berkembang ketika itu lembaga pendidikan terdiri dari dua tingkatan :



1.      Maktab atau kuttab dan masjid yaitu lembaga pendidikan terendah. Tempat anak-anak mengenal dasar-dasar bacaan, hitungan, tulisan, dan berfungsi sebagai tempat remaja belajar dasar-dasar agama seperti tafsi, fikih,hadisty dan bahasa.
2.      Tingkatan pendalaman. Para pelajar yang ingin mendalami ilmunya mereka pergi keluar daerah belajar kepada ahli masing-masing disiplin ilmu langsung ke rumah ulama’ tersebut, atau di masjid-masjid dan belajar kepada penguasa yang mengadakan pengajaran. Langsung kerumah mereka atau di istana, kemudian pada pemerintahan bani abbas lembaga pendidikan sangat pesat perkembangannya sebagian bukti, berdirinya perpustakaan dan akademik. Perpustakaan pada masa itu lebih kepada universitas karena disamping terdapat kitab-kitab disana juga dapat membaca dan menulis dan diskusi (zaidan, sejarah peradaban islam: 55).



























Daftar Pustaka
SHOLEH, ABDURRAHMAN.2005,Pendidikan Islam & pengembangan watak bangsa.jakarta: gramedia wijaya pres.
SYAFA.ZACKY & AHNAN MAFTUH.1422,filsafah manusia, Surabaya:terbit terang.
AL ZARNOJI.Surabaya:Al Hidayah
Www.Yahoo.Makalah.Com

No comments:

Post a Comment