Wednesday, March 28, 2012

Berkenalan dengan Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky


Berkenalan dengan Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky


 
Membincang perkembangan kognitif memang lebih baik bila merujuk langsung pada konsep-konsep yang ditulis oleh para pakarnya. Karena mereka telah melakukan analisis lebih jauh. Analisis yang dilakukan pun sudah diuji oleh banyak pihak. Teori perkembangan kognitif Vygotsky kerap dijadikan salah satu bahasan kajian. Alasannya, ia memiliki penilaian tersendiri yang membedakannya dengan para tokoh yang lain.
Profil Singkat Vygotsky
Sebelum membincang lebih jauh mengenai teori perkembangan kognitif vygotsky, adalah lebih baik berkenalan dengan profil singkatnyanya terlebih dahulu. Karena dengan mengenal latar belakangnya, kita akan tahu sejauh mana sepak terjangnya dalam psikologi kognitif.
Nama panjangnya adalah Lev Semyonovich Vygotsky. Ia dilahirkan di salah satu kota Tsarist Russia, tepatnya pada pada 17 November 1896, dan  berkuturunan Yahudi. Ia tertarik pada psikologi saat berusia 28 tahun. Sebelumnya, ia lebih menyukai dunia sastra.
Awalnya, ia menjadi guru sastra di sebuah sekolah, namum pihak sekolah juga memintanya untuk mengajarkan psikolog. Padahal, ia sama sekali tidak pernah mengenyam pendidikan formal di fakultas psikologi sebelumnya. Namun, inilah skenario yang membuatnya menjadi tertarik untuk menekuni psikologi, hingga akhirnya ia melanjutkan kuliah di program studi psikologi Moscow Institute of Psychology pada tahun 1925. Judul disertasinya mengenai ”Psychology of Art”.
Vygotsky dalam menelurkan pemikiran-pemikirannya di dunia psikologi kerap menghadapi rintangan oleh pemerintah Rusia saat itu. Perkembangan pemikirannya baru meluas setelah ia wafat pada tahun 1934, dikarenakan menderita penyakit TBC.
Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky
Sejatinya, aliran psikologi yang dipegang oleh Vygotsky lebih mengacu pada kontruktivisme. Karena, ia lebih menekankan pada hakikat pembelajaran sosiokultural.  Dalam analisisnya, perkembangan kognitif seseorang disamping ditentukan oleh individu sendiri secara aktif, juga ditentukan oleh lingkungan sosial secara aktif.
Makanya, konsep teori perkembangan kognitif Vygotsky berkutat pada tiga hal:
1.    Hukum Genetik tentang Perkembangan (Genetic Law of Development)
Setiap kemampuan seseorang akan tumbuh dan berkembang melewati dua aturan : tataran sosial lingkungannya dan tataran psikologis yang ada pada dirinya.
2.    Zona Perkembangan proksimal (Zone of Proximal Development)
Perkembangan kemampuan seseorang dapat dibedakan dalam dua tingkat : tingkat perkembangan aktual yang tampak dari kemampuannya menyelesaikan tugas-tugas atau memecahkan masalah secara mandiri, dan tingkat perkembangan potensial yang tampak dari kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas atau pemecahan masalah dibawah bimbingan orang dewasa.
3.    Mediasi
Mediator yang diperankan lewat tanda maupun lambang adalah kunci utama memahami proses-proses sosial dan psikologis. Makanya, jika dikaji lebih mendalam teori perkembangan kognitif Vygotsky akan ditemukan dua jenis mediasi. Media metakognitif dan mediasi kognitif.
Media metakognitif adalah penggunaan alat-alat semiotic yang bertujuan untuk melakukan self regalution (pengaturan diri) yang mencakup: self planning, sekf monitoring, self checking dan self evaluation. Media ini berkembang dalam komunikasi antar pribadi
Sedang media kognitif adalah penggunaan alat-alat kognitif untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan pengetahuan tertentu. Sehingga, media ini bisa berhubungan konsep spontan (yang bisa salah) dan konsep ilmiah (yang lebih terjamin kebenarannya)
Dalam semua literatur yang mengupas tentang teori perkembangan kognitif Vygotsky kerap memaktubkan pesan Vygotsky yang bernada: “Untuk membantu anak mengembangkan pengetahuan yang sungguh-sungguh bermakna adalah dengan cara memadukan antar konsep-konsep dan prosedur melalui demonstrasi dan praktek.”

No comments:

Post a Comment